Membangun Spirit Moderasi Beragama Melalui Seni Karungut di Desa Tewang Darayu

Authors

  • A. Gede Wiranata Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang
  • Muslimah Muslimah ⁠Institut Agama Islam Palangka Raya
  • Isabella Jeniva Institut Agama Kristen Palangka Raya
  • Sopariyah Sopariyah Institut Agama Islam Palangka Raya
  • M. Khoirul Ikhsan ⁠Institut Agama Islam Palangka Raya
  • Angel Keristina ⁠Institut Agama Kristen Palangka Raya
  • Maha Dewi Rambu Dewata ⁠Institut Agama Kristen Negeri Kupang
  • Rindi Juniari. S ⁠Institut Agama Kristen Palangka Raya
  • Joana Joana ⁠Institut Agama Kristen Palangka Raya
  • Wilda Cahyani Institut Agama Islam Palangka Raya
  • M. Nur Afandi Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris
  • Anggun Anggun Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang
  • Nopia Santika Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang
  • Nanda Anjelia ⁠Institut Agama Kristen Palangka Raya
  • Yoga Yoga Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang

DOI:

https://doi.org/10.56910/wrd.v4i3.379

Keywords:

Karungut, Moderation, Tewang Darayu

Abstract

The art of Karungut and traditional Dayak music, rich in values of togetherness, tolerance, and cultural wealth, has the potential to be an effective tool for instilling the spirit of religious moderation in the younger generation. This project focuses on integrating Karungut art as a medium for education and character building that is moderate, tolerant, and respectful of diversity. The main goal of this initiative is to increase the awareness and understanding of the youth in Tewang Darayu Village about the importance of religious moderation through Karungut art. Additionally, the program aims to preserve traditional Dayak art so it can continue to be passed down to future generations. The method used in this project is Participatory Action Research (PAR), which emphasizes the active participation of all community members. The first step involves socialization and Focus Group Discussions (FGD) with village officials, religious leaders, traditional leaders (Pisur), and the general public to identify their needs and expectations for this program. This project has achieved several positive outcomes. First, there has been a significant increase in the understanding and awareness of the younger generation regarding the importance of religious moderation. Second, Karungut art and traditional Dayak music have regained a place in the hearts of the community, especially among the younger generation. Third, this program has also strengthened social bonds in Tewang Darayu Village, as it involved the active participation of various community members, from village officials and religious leaders to traditional leaders and the general public. Thus, this program has not only succeeded in preserving Karungut art but also in building a more moderate and tolerant community.

References

Agel, P. R., Tardimanto, Y., & Mustika, M. (2022). Karungut sebagai media pembelajaran nilai-nilai Pancasila pada materi memperkuat komitmen kebangsaan kelas VIII SMP Kota Palangka Raya. Jurnal Pendidikan.

Alfiana, A., Mulatsih, L. S., Kakaly, S., Rais, R., Husnita, L., & Asfahani, A. (2023). Pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan desa edukasi digital di era teknologi. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(4), 7113–7120. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i4.18698

Basori, B. (2022). Memanfaatkan karungut sebagai sarana menumbuhkan nilai-nilai Pancasila. Jurnal Tradisi Lisan Nusantara, 2(1), 43–54. https://doi.org/10.51817/jtln.v2i1.156

Budhiono, R. H. (n.d.). Meremajakan bahasa Dayak Ngaju. Jurnal Bahasa dan Sastra, 12(1).

Cornish, F., Breton, N., Moreno-Tabarez, U., Delgado, J., Rua, M., de-Graft Aikins, A., & Hodgetts, D. (2023). Participatory action research. Nature Reviews Methods Primers, 3(1), 34. https://doi.org/10.1038/s43586-023-00214-1

Fajriyah, A. (2021). Kearifan lokal masyarakat Kalimantan Tengah “Karungut Sansana Dayak” sebagai sumber belajar IPS di era globalisasi. OSF Preprints. https://doi.org/10.31219/osf.io/5wyde

Herikiswanto, Aristo, & Lukas. (2023). Kontribusi seni budaya karungut dalam menyampaikan cerita Alkitab pada anak sekolah minggu. Danum Pambelum: Jurnal Teologi Dan Musik Gereja, 3(2). https://doi.org/10.54170/dp.v3i2.169

Hutapea, R. H., Angellyna, S., Pattiasina, S. M. O., Siten, A. D., Pongoh, F. D., & Jeniva, I. (2024). Harmoni agama di Desa Tewang Darayu: Menguatkan moderasi beragama untuk membangun persatuan. Jurnal Sosial dan Humaniora, 5(1).

Mutiani, M., Supriatna, N., Abbas, E. W., Wiyanarti, E., & Jumriani, J. (2022). Kampung Hijau: Bonding and bridging social capital in developing sustainable local tourism. Komunitas, 14(2). https://doi.org/10.15294/komunitas.v14i2.31166

Norlaila, N., Diman, P., Linarto, L., Poerwaka, A., & Setyoningsih, R. A. (2022). Representasi nilai-nilai sosial dalam karungut. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(1). https://doi.org/10.55606/mateandrau.v1i1.149

Permatasari, D. (2023). Fungsi seni tradisional “Karungut” dalam pendidikan karakter masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah. OSF Preprints. https://doi.org/10.31219/osf.io/wxb2z

Prasetyo, A. E. (2017). Penggunaan karungut dalam pembelajaran kimia serta pendidikan karakter peserta didik. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 8(1). https://doi.org/10.37304/jikt.v8i1.52

Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model participatory action research dalam pemberdayaan masyarakat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 62–71. https://doi.org/10.37905/aksara.6.1.62-71.2020

Ramadhan, I., Purwanto, A., & Nurahman. (2020). Pengembangan teknologi game Indonesia untuk permainan first person shooter (FPS) 3D multiplayer “Code to Shoot” menggunakan Unity Network (UNET) berbasis mobile. Jurnal Teknologi Informasi Universitas Lambung Mangkurat (JTIULM), 5(2). https://doi.org/10.20527/jtiulm.v5i2.50

Salehudin, A. (2016). Pelaksanaan KKN berparadigma integrasi-interkoneksi dalam menopang transformasi masyarakat (sebuah rintisan pendekatan participatory action research). Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 16(2). https://doi.org/10.14421/aplikasia.v16i2.1167

Setyaningsih, N. D., & Asnawi, N. (2021). Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui koperasi syariah: Pendekatan participatory action research. Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2).

Supriatin, A., Hutapea, R. H., Ihsantio, I., Rahman, M., Norlaila, N., Ambarwati, P., Ibtisamah, S. N., Prahatini, V., Maria, M., Damayanti, M., & Suswoyo, T. (2022). Pendampingan pengembangan kesenian karungut dan musik tradisional sebagai pelestarian kearifan lokal masyarakat Mungku Baru. Seminar Nasional Hasil Riset Dan Pengabdian, 4, 1401–1409.

Tari, M., & Hatue, K. M. (n.d.). Makna tari Kinyah Mandau Hatue suku Dayak Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Jurnal Tari, 1(1).

Taruna, J. A. (2016). Fungsi dan bentuk penyajian instrumen musik karungut di Kalimantan Tengah. Pend. Seni Musik - S1, 5(1). https://journal.student.uny.ac.id/musik/article/view/3967

Tindaon, R. (2015). [Title missing]. [Journal missing], [Volume missing], 1–13

Published

2024-09-03

How to Cite

A. Gede Wiranata, Muslimah Muslimah, Isabella Jeniva, Sopariyah Sopariyah, M. Khoirul Ikhsan, Angel Keristina, … Yoga Yoga. (2024). Membangun Spirit Moderasi Beragama Melalui Seni Karungut di Desa Tewang Darayu . Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin, 4(3), 127–143. https://doi.org/10.56910/wrd.v4i3.379