Keterkaitan antara Upacara Adat Tradisional Sekaten dengan Pengembangan Kepariwisataan di Kodya Surakarta

Authors

  • Edipeni Pramusinto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang
  • Sri Mulyani Wahono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang

Keywords:

Upacara adat, kepariwisataan, sekaten.

Abstract

Upacara adat tradisional Sekaten merupakan salah satu bentuk peninggalan kebudayaan Jawa yang dapat dijadikan atraksi wisata budaya yang potensial dan diharapkan memberikan pengaruh yang besar bagi pengembangan & pembangunan Kepariwisataan Daerah bahkan Nasional. Implikasi tersebut dapat kita lihat pada penelitian ini yang mempunyai tujuan untuk mengetahui keterkaitan antara upacara adat tradisional Sekaten dengan pengembangan di Kodya Surakarta di samping itu juga untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam upacara adat tradisional Sekaten serta letak nilai-nilai budaya yang harus dilestarikan. Keterkaitan antara upacara adat tradisional Sekaten dengan perkembangan kepariwisataan di Kodya Surakarta terlihat pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan lebih mengarah pada bentuk-bentuk atraksi pariwisata yang ternyata mampu mengundang banyak wisatawan untuk datang, tidak hanya wisatawan nusantara/domestik, melainkan juga wisatawan mancanegara. Realita ini apabila dilestarikan dan dikembangkan secara kontinu akan berdampak positif terhadap pengembangan dan pembangunan kepariwisataan daerah bahkan nasional, karena dari penyelenggaraan upacara adat tradisional Sekatenakan muncul komponen-komponen kebutuhan wisatawan yang lain, seperti: akomodasi, makan, minum, transportasi dan jasa penunjang lainnya. Dalam kaitan ini suksesnya kegiatan Sekaten tergantung pada unsur yang terlibat, yakni :pemerintah, swasta dan masyarakat dan keterlibatan tersebut harus bersifat saling mendukung dan menguntungkan. Bermuara dari uraian tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa upacara-upacara adat tradisional yang hidup pada masyarakat kita, seperti halnya: Sekaten, dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan dan pembangunan kepariwisataan di tanah air.

References

Departemen P & K Direktorat Sejarah & Nilai Tradisional, Proyek Inventaris & Dokumen Sejarah Nasional. 1991.Perkembangan Sosial Budaya Indonesia. Jakarta.

Dirjen Pariwisata. 1992.Pembangunan Pariwisata Budaya. UNESCO-UNDP

Haviland, William A, dan Sukodijo, R.G. 1988. Antropologi. Jakarta : Erlangga.

Moedjianto, G. 1987.Konsep Kekuasaan Jawa. Yogyakarta : Kanisius.

Pendit,Nyoman S. 1986. Ilmu Pariwisata : Pengantar Perdana. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Phillip,Kotler. 1988. Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga.

Saddhono K. 2010. Tradisi Sekaten di Keraton Kasunanan Surakarta.Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Sajid, R.M. 1985. Babad Solo. Solo.

Sedyawati,Edi dan Damono, Sapardi Djoko. 1983.Seni Dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta : PT Gramedia.

Spilllane, James J. 1987.Pariwisata Indonesia. Yogyakarta : PT. Sinar Agape Press.

Subagya, Rachmat. 1981. Agama Asli Indonesia. Jakarta : Sinar Harapan.

Sumardi, Mulyanto. 1982. Penelitian Agama : Masalah dan Pemikiran.Jakarta : PT. Sinar Agape Press.

Supanto dkk.1991.Upacara Tradisional Sekaten DaerahIstimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suyanto, Sumantri. 1985. Sejarah Berdirinya Kerajaan Surakarta Hadiningrat. Solo.

Tiknapranoto, R.M., dan Mardisuwignyo, R. Sejarah Kutho Solo. Solo.

Tjokroamidjojo, H.Bintoro. 1988. Manajemen Pembangunan. Jakarta : CV. Haji Maraguna.

Yosodipuro, Riyo. 1983.Sekaten Surakarta. Surakarta.

Yuwono, Sri Suwito, dkk. 2010. Nilai Budaya dan FilosofiUpacara Sekaten di Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

Downloads

Published

2020-01-31

How to Cite

Edipeni Pramusinto, & Sri Mulyani Wahono. (2020). Keterkaitan antara Upacara Adat Tradisional Sekaten dengan Pengembangan Kepariwisataan di Kodya Surakarta. Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata, 16(1), 32–49. Retrieved from https://stiepari.org/index.php/gemawisata/article/view/109