Komunitas Kera Jinak sebagai Penunjang Keberlanjutan Ekowisata Goa Kreo, Desa Wisata Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang
DOI:
https://doi.org/10.56910/gemawisata.v16i2.115Keywords:
Keberlanjutan; Ekowisata; Kera; Pengelolaan; Strategi.Abstract
Ekowisata adalah salah satu industri wisata yang makin berkembang. Salah satu kendala dalam manajemen ekowisata adalah bagaimana mencari keuntungan disamping tetap menjaga keaslian lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat lokal. Salah satu keunikan ekowisata adalah bagaimana memberikan pengalaman unik berinteraksi langung dengan satwa Kera asli Indonesia. Penelitian ini menganalisa pengelolaan dan tantangan yang ditemukan di Goa Kreo, Desa Kandri, Gunungpati Semarang sebagai salah satu ekowisata yang mengandalkan keberlanjutan komunitas Kera jinak penunggu goa. Metode Penelitian ini Menggunakan Metode Kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan pengelola Goa Kreo, petugas kebersihan, dan pengunjung. Data dikumpulkan melalui proses in-depth interview. Hasil temuan di lapangan adalah masih terbatasnya anggaran pakan kera dari pengelola Goa Kreo dan lemahnya pengawasan seperti bebasnya pengunjung yang memberi sembarang makananan dan minuman pada Kera yang menjadi nilai negatif dalam keberlanjutan komunitas Kera. Diharapkan dengan menerapkan strategi ekowisata yang benar, pengelola bisa memanfaatkan peluang yang ada seperti menjual produk pakan khusus kera pada pengunjung, sehingga kesehatan kera bisa lebih terjaga. Perlu dibuat event-event wisata unik untuk lebih menarik pengunjung.
References
David Bosshart, Karin Frick, Eva Ludwig. 2006. Future of Leisure Travel – Trend Study. An independent study created by the Gottlieb Duttweiler Institute on behalf of Kuoni (2006)
Lindberg, Kreg dan Hawkins, Donald. 1995. Ekoturisme, Petunjuk untuk Perencana dan Pengelola. Jakarta: The Ecotourism Society.
Mirela Ştefănică, Maria Vlavian-Gurmeza, Ecotourism – model of sustainable tourist development
Studies and Scientific Researches Economic Edition No. 15 (2010)
M.H Tri Pangesti, Suparman Rais, Ida Nurmayanti, Ho Sang Kang, Alat Kontrol Usaha Ekowisata, 2010 School of Enviromental and Conservation and Eco-Tourism Management (SECEM)
M.H Tri Pangesti, Suparman Rais, Ida Nurmayanti, Ho Sang Kang, Pengantar Ekowisata, 2010 School of Enviromental and Conservation and Eco-Tourism Management (SECEM)
Nelson, James G. 1993. Tourism and Sustainable Development, Monitoring, Planning, Managing. Waterloo.
Patrick Hyder Patterson, “Yugoslavia As It Once Was: What Tourism and Leisure Meant for the History of the Socialist Federation," in Yugoslavia's Sunny Side: A History of Tourism in Socialism, 1950s-1980s, Hannes Grandits and Karin Taylor, eds. (2010), 367-402.
Pengusahaan Ekowisata (2000), Chafid Fandeli., Mukhlison., Fakultas Kehutanan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Pitana I Gede dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi
Wenger, K.F. 1984. Foresty Handbook. Jhon Wiley & Sons, New Yersey.
Indonesia Punya Potensi Besar di Sektor Ekowisata http://lifestyle.liputan6.com/read/2508409/indonesia-punya-potensi-besar-di-sektor-ekowisata 17 Mei 2016,
Statistik Pariwisata Jawa Tengah 2015, https://jateng.bps.go.id/