Pengembangan Potensi Wisata Festival Kota Lama Semarang Sebagai Daya Tarik Wisata di Kota
DOI:
https://doi.org/10.56910/gemawisata.v18i1.201Keywords:
Festival, Something To Do, Something To See, Something To Buy, Aksesbilitas, Amenitas, Pengelolaan, Pengembangan.Abstract
Daya Tarik Wisata terbagi menjadi beberapa jenis yaitu daya tarik wisata alam, buatan, dan budaya. Dalam penelitian ini Festival termasuk dalam daya tarik wisata buatan, yang harus memenuhi potensi wisata yaitu Something To Do, Something To See, Something To Buy, aksesbilitas, dan amenitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan dan mengembangkan potensi wisata di Festival Kota Lama Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan 10 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisi kualitatif menggunakan pengolahan data dari hasil temuan data, kemudian di analisis dan dikembangkan hingga mendapat kesimpulan. Hasil penelitian menujukan bahwa dalam Festival Kota Lama Semarang memenuhi potensi wisata, aksesbilitas, dan amenitas. Selain itu juga ditemukan bagaimana pengelolaan, upaya pengembangan dan kesulitan dalam pengelolaan yang dapat dikembangkan serta diberikan saran untuk penyelesaian.
References
Amdani Suut. 2008. Analisis Potensi Obyek Wisata Alam Pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi Sarjana. Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
Cooper, C., Fletcher, J,Gilbert, 2008, Tourism Principle and Practices, London: Prentice Hall. Direktorat Jendral Pariwisata. Indonesia
Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Kusumanegara, I Made. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Kondisi Kepariwisataan Bali. Jurnal hospitality Management Volume 3 No. 1
Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas Gadjah Mada.
Marhendi, Mengku. 2004. Hand Out Mata Kuliah Manajemen Wisata. Semarang: Unika Soegijapranata
Marpaung, Fernando. 2009. Strategi Pengembangan Kawasan Sebagai Sebuah Tujuan Wisata. Tesis Ps. Magister Kajian Pariwisata. Universitas Gadjah Mada.
Mason, P. (2003) Tourism Impacts, Planning and Management. London: Elsevier
Meyers, Koen. Eko wisata: Panduan Dasar Pelaksanaan. Jakarta: UNESCO Office, 2009.
Middleton, Victor. 2001. Marketing in Travel and Tourism. London: ButterworthHeinemann.
Moleong, J. L. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyo.2005.Faktor- Faktor Daya Tarik Wisata
Oka A. Yoeti. 2008. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Kompas.
Pierce, S. M. And Wallace, G. N. (1996), An evaluation of ecotourism in Amazonas, Brazil, Annals of Tourism Research 23: 843-873
Sinaga, Supriono. 2010. Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas Karya. Program DIII Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Spillane J.J,1987,Pariwisata Indonesia SejarahdanProspeknya, Yogyakarta, Kanisius,150 halaman.
Sugiyanto.2004.Wisata Alam. Juli 2007
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Penerbit Alfabeta
Sujali. 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan, Diklat Kuliah, Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM
Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan